TRANSJABAR.COM | Kepala Cabang Dinas Wil IX Disdik Jabar, Dewi Nurhulaela, M.Pd terkesan cuek dan hindari pertanyaan wartawan saat mengkonfirmasi terkait dengan temuan BPK di beberapa SMK di wilayah kerja Cadin IX Disdik Jabar.
Diketahui, sejumlah SMK Negeri terdapat temuan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) RI, ada dugaan fiktif terkait dengan alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) yang nilainya mencapai milyaran rupiah untuk Tahun Anggaran 2023.
Dewi saat ditemui diruang kerjanya, seakan enggan memberikan jawaban wartawan, dengan cetus dan sok bersih dirinya mengatakan terkait dengan temuan itu yang diperiksa kan sekolah bukan KCD Wil IX Disdik Jabar, karena itu berkaitan dengan penggunaan dana BOS.
Karena pada dasarnya kata dia, dirinya sebagai Kacadin sudah memberikan pembinaan pembinaan kepada sekolah sekolah dibawah naungan Cadin Wil IX. Apalagi dengan jumlah sekolah yang mencapai 200 an dengan minimnya SDM sangat tidak memungkinkan melakukan pengawasan.
” Kalau soal audit keuangan kan tugas auditor baik inspektorat atau BPK, kalau kami hanya memberikan pembinaan saja, ” ujarnya, Kamis ( 5/12/2024) di Kantor Cabang Dinas Wil IX Disdik Jabar Jalan Raya Kertajati, Majalengka
Aktivis Anti Korupsi Minta Kejaksaan Periksa Kacadin IX Disdik Jabar
Sementara itu, Hendra Cahya Wijaya Aktivis Anti Korupsi sebaiknya memang diperlukan pemeriksaan secara detail terkait dengan penggunaan baik dana BOS yang dikelola sekolah dan BOP yang dikelola Cadin Wil IX Disdik Jabar.
Ia menduga, dugaan terjadinya penyalahgunaan baik bantuan biaya sekolah bukan saja terjadi di wilayah penyelenggara sekolah, namun juga patut dicurigai alokasi dana Bantuan Operasional Pendidikan Daerah atau BOPD yang dikelola Kantor Cabang Dinas Wil IX Disdik Jabar juga perlu di kontrol.
Beragam informasi yang masuk ke redaksi berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan pengalokasian dana BOPD juga kental.
” Ya kami meminta kepada pihak Kejaksaan untuk periksa Kacadin Wil IX Disdik Jabar, Markas terkait penggunaan BOPD untuk apa saja dan maksimalisasi penggunanya apakah sudah benar atau tidak, ” pintanya. ( Red).



