transjabar.com – Disoal mengenai lambanya pekerjaan peningkatan jalan Simpang – Purwakarta – Jatiluhur sepanjang 1.5 Kilometer senilai Rp. 5,8 milyar, pihak pemborong membantah kalau pekerjaan dibilang lamban.
Pasalnya baik warga setempat dan pengendara yang melalui jalur tersebut sudah tidak tahan dengan kondisi jalan bergelombang, becek dan licin, sehingga rawan terjadinya kecelakaan.
Roni tim pelaksana tehnis CV Anasta pihak pemenang tender mengatakan, progres yang saat ini sudah dikerjakan mencapai 8+ dianggap sudah pencapain progres yang tidak bisa dikatakan lamban.
Ia katakan, dengan jadual pekerjaan di tanggal 25 Maret 2022 dengan batas akhir pekerjaan pada bulan Oktober 2022 mendatang.
“Semua pelaksanaan butuh proses, dan kami juga butuh pengertian semua pihak,” katanya saat dimintai keterangan, Jumat ( 17/6/2022) saat ditemui dilokasi Bunder, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Ia meminta pengertian, termasuk kendaraan berat sebaiknya ditahan dulu selama proses pekerjaan berlangsung, karena peningkatan jalan juga tidak sesuai dibebankan kepada pihak rekanan.
“Waktunya juga masih lama, yang pasti dibulan Oktober 2022 pekerjaan selesai dikerjakan, ” katanya.
Sementara terkait soal papan nama, Roni mengaku sudah terpasang, namun kalau tidak ada lagi kemungkinan ada yang mencabutnya.
“Sudah kami pasang, mungkin ada yang cabut, ” jelas dia.
Hal senada juga disampaikan Deni Hidayat, Koordinator Wil III Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Propinsi Jawa Barat juga membenarkan kalau pekerjaan dengan capaian 8+ persen kalau diliat dari masa akhir kontrak tidak ada masalah.
Ia menganggap bawah capaian progres pekerjaan peningkatan jalan Simpang – Jatiluhur Purwakarta dengan sistem beton yang dilaksanakan pihak pemborong dianggap sudah sesuai dan tidak ada persoalan.
“Progres pekerjaan capaian 8 + persen dengan pekerjaan sepanjang 250 meter yang sudah dikerjakan, saya rasa sudah baik, tidak ada keterlambatan progres,” ujarnya membenarkan.(ctr).