TRANSJABAR.COM | Plt Kepala SMPN 1 Jatisari Tony Andika Aryawan, S.Pd., MM mengatakan, ia akan tetap melanjutkan program – program yang sudah dicanangkan oleh kepala sekolah yang lama.
Namun demikian menurut Tony, semua program tetap mengacu pada program yang dicanangkan Permendikbud 13 Tahun 2025 yaitu melalui pembelajaran pendekatan deep learning, dimana deep learning adalah cabang dari machine neural yang menggunakan artificial neural networks ( jaringan saraf tiruan).
Ia sampaikan, dalam konteks pendidikan, deep learning merujuk pada pendekatan pembelajaran yang mendorong pemahaman mendalam kemampuan dan kemampuan murid untuk menerapkan pengetahuan dalam berbagai situasi.
Lebih lanjut kata Tony, pembelajaran akan merujuk pada pendekatan deep learning, dan mengedepankan dengan gerakan sekolah menyenangkan, dimana gerakan ini adalah akar rumput demi mendorong transformasi pendidikan yang memanusiakan untuk seluruh anak Indonesia berbasis komunitas.
Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM ) ini mempromosikan dan membangun kesadaran para guru, kepala sekolah, orangtua, dan pemangku kebijakan pendidikan.
” GSM tujuan membangun ekosistem dan budaya sekolah yang menyenangkan kolaboratif, inklusif, dan setara agar para mundur menemukan potensi dirinya dalam menghadapi perubahan dunia yang sangat cepat,” katanya
Lebih lanjut kata Tony, program pendidikan dengan deep learning (Tj/pot).



