TRANSJABAR.COM | Memasuki usia ke-79, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dihadapkan pada harapan baru dari masyarakat: menjadi institusi yang tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam membangun kedekatan yang tulus dengan rakyat.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Achmad Suharya, Direktur Min.co.id sekaligus alumnus Lemhanas tahun 2014, yang menilai bahwa HUT Bhayangkara kali ini merupakan momentum untuk memperkuat hubungan emosional antara Polri dan masyarakat.
“Di usia yang ke-79, Polri telah melewati berbagai tantangan dan dinamika. Kini saatnya meneguhkan komitmen sebagai mitra rakyat yang hadir dengan hati, bukan sekadar kewenangan,” ujarnya dengan nada reflektif, Selasa (30/6/2025).
Suharya menilai bahwa Polri telah banyak bertransformasi dalam semangat Presisi, namun kedekatan dengan masyarakat harus terus ditumbuhkan melalui pendekatan yang lebih humanis, empatik, dan solutif.
“Kehadiran polisi yang ramah, mendengarkan keluhan warga, membantu tanpa diminta itulah yang menjadi harapan banyak orang. Dan saya percaya, Polri kita mampu menuju ke sana,” tambahnya.
Sebagai sosok yang telah lama bergelut dalam dunia media dan kebangsaan, Suharya melihat pentingnya kesadaran kolektif di internal Polri untuk menjaga marwah sebagai pelindung dan pengayom, bukan sekadar penegak hukum. Hal ini, menurutnya, menjadi pondasi kuat untuk membangun kepercayaan dan rasa aman di tengah masyarakat.
Ia juga menyampaikan harapan agar seluruh jajaran kepolisian, dari pusat hingga pelosok desa, terus hadir dengan semangat melayani. Terutama dalam menyambut tahun politik dan dinamika sosial yang membutuhkan stabilitas dan keteladanan.
“Mari kita jadikan HUT Bhayangkara ini bukan hanya seremoni, tetapi pengingat bahwa kehadiran Polri adalah cahaya bagi warga khususnya mereka yang paling membutuhkan rasa aman dan keadilan,” tutupnya penuh harap.
Dengan semangat yang lebih lembut dan menyatu dengan denyut kehidupan rakyat, Polri di usia ke-79 diharapkan terus melangkah maju sebagai sahabat masyarakat, menjaga keamanan dengan kasih, dan menegakkan hukum dengan bijak.(*)
