TRANSJABAR.COM | Ribuan ikan air tawar keramba di danau Jatiluhur mengalami mati, jumlahnya mencapai ribuan ekor sebabkan petani keramba jaring apung ( KJA) merugikan hingga milyaran rupiah.
Matinya ribuan ikan di danau Jatiluhur disebabkan karena cuaca ekstrem, turunua hujan yang terjadi secara terus menerus.
Sobarna salah satu petani KJA di danau Jatiluhur, mengatakan sebanyak 20 unit keramba yang dikelola rata – rata 50 persen ikan jenis nila, mas, patin yang mati akibat kualitas air yang disebabkan cuaca buruk.
” Rata – rata ikan yang kami tanam usianya sudah 2 bulan, tinggal 1 bulan lagi panen, ” katanya, Jumat (7/2/2025).
Menurut dia, akibat peristiwa ini dirinya mengalami kerugian sekitar 15 ton ikan, jika diuangkan mencapai Rp 200 juta.
” Kalau saya petani skala kecil, kalau skala besar bisa merugi sampai milyaran, ” ujarnya.
Sementara itu, mantan pengusaha ikan keramba H Encep yang berpengalaman menjadi petani keramba di danau Jatiluur mengatakan, sebenarnya matinya air keramba banyak faktor, cuaca ekstrem isennitas air hujan yang terjadi terus menerus sebabkan air meluap berpotensi endapan pakan di bawah naik kepermukaan sehingga sebabkan kualitas air beracun.
” Kondisi air jadi bau dan berwarna putih seperti air beras,” katanya. ( ctr).