Calon Pengurus DPP IKA IKOPIN Mendapatkan Pembekalan dari BPIP RI

Jakarta|Transjabar.com – Sebanyak 60 an calon Pengurus DPP IKA IKOPIN Periode 2021 – 2025 mendapatkan pembekalan dalam bentuk “Capacity Building” secara onlime zoom meeting dari Ketua Umum IKA IKOPIN kang Entis Sutisna dan Kepala BPIP Republik Indonesia Prof. DR. Hariyono, Senin 23/11/2021.

Kegiatan ini sebagai bentuk menyamakan persepsi, pandangan dan menguatkan sebagai satu tim kerja yang akan bersama-sama dalam 4 tahun ke depan bekerja membangun dan menggerakan organisasi IKA IKOPIN yang baru saja selesai menyelenggarakan MUNAS ke-13, demikian kata kang Entis Ketua Umum IKA IKOPIN dalam sambutan pembukaanya.

Pemaparanya, bahwa organisasi harus punya modal kuat sebelum melangkah, yaitu dengan cara memberikan pembekalan dan pengetahuan kepada semua jajaran calon pengurusnya. Pemahaman kebersamaan, pemahamanan persepsi dan pemahaman tujuan organisasi harus menjadi landasan bersama sebelum bekerja. Para calon pengurus IKA IKOPIN walaupun berasal dari alumni almamater yang sama, namun dalam perjalanan hidupnya saat ini berasal dari latar belakang pekerjaan, lokasi, pendidikan lanjutan, karakter yang berbeda.

Maka penyamaan persepsi sebelum memulai pekerjaan akan menjadi modal kuat dalam merekatkan komitmen kebersamaan dalam melaksanakan program pekerjaan nanti, demikian di paparan kang Entis dalam pembukaan acara tersebut.

Pemateri pertama Pembekalan kali ini disampaikan oleh Prof. DR. Hariyono Wakil Kepala BPIP Republik Indonesia adalah “Pemahaman Ekonomi Koperasi sebagai bentuk implementasi dari Ekonomi Pancasia di Indonesia”.

Sejarah politik dan ekonomi tidak bisa dipisahkan sejak berdirinya Negara Republik Indonesia yang dimotori oleh Bapak Ir. Sukarno dan berduet dengan Bapak Mohammad Hatta atau lebih akrab disebut Bung Karno dan Bung Hatta serta para pendiri bangsa lainnya.

Bung Karno memberikan dasar-dasar kebangsaan dan perjuangan politik bagi rakyat Indonesia dan Bung Hatta memberikan dasar-dasar peletakan ekonomi kerakyatan dan lahirlah yang disebut sebagai kemandirian dan usaha bersama dalam bentuk Koperasi. Lahirnya perjuangan di era Belanda adalah pengejawantahan dari lahirnya kesadaran politik dan ekonomi dari rakyat Indonesia saat itu yang dimotori oleh para pejuang pergerakan mendirikan syarekat dagang dan perkumpulan organisasi dagang bersama / koperasi di berbagai daerah. Sehingga memunculkan paham kebangsaan Nasionalis yang dimotori oleh Bung Karno dan kawan-kawan. Maka kemerdekaan harus diisi dengan sistem politik dan ekonomi kerakyatan secara bersamaan.

Implementasi ekonomi Pancasila dalam bentuk Koperasi, saat ini dirasakan kurang berkembang dan kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah, hal ini memang terpengaruh oleh kekuatan politik dan keputusan pemimpin politik yang mendominasi.

Janji politik ekonomi kerakyatan dan koperasi hanya ada dalam kampanye saja sebagai tujuan mendulang suara untuk kemenangan, perjalanannya setelah pemimpin politik terpilih akan dipengaruhi oleh berbagai kekuatan pelaku ekonomi liberal dan kapitalis yang ada di sekelilingnya, maka pemilik hak pilih akan kalah dalam proses pengambilan keputusan pemimpin politik, demikian kata kang Entis yang di amnini oleh Prof. DR. Hariyono.

Maka itu tugas para penggiat ekonomi kerakyatan dan pergerakan koperasi yang harus terus bergerak untuk menyampaikan kepada pemerintah dan legislatif sebagai pemangku kebjikan dan pengambil keputusan, supaya para pemimpin politik teringat kembali akan janji politiknya dan akan kejelasan dalam tatanan kebangsaan sebagaimana dulu dijadikan paham dan dasar negara oleh para pendiri bangsa ini. Ini tugas pengurus dan alumni IKOPIN menyuarakan hal ini kepada pemerintah dan masyarakat, imbuh Prof. DR. Hariyono.

Kegiatan pembekalan ini memacu adrenalin calon pengurus DPP IKA IKOPIN, terbukti banyaknya pertanyaan dan statement dari para peserta pembekalan yang sangat antusias dan kritis.

Pada akhirnya bagaimana kami harus berbuat dan bergerak bukan hanya untuk kepentingan alumni, tetapi juga untuk kepentingan ekonomi kerakyatan, masyarakat dan bangsa. Kami para pengurus harus memberikan warna tersendiiri dalam memberikan sumbangsih kepada bangsa ini.

” Bukan hanya menggerakan ekonomi alumni dan rakyat, kami juga harus memberikan sumbangan pemikian dan gagasan-gagasan kepada pemerintah, DPR dan masyarakat,” kata Kang Entis menutup paparanya yang disampaikan kepada awak media.(ctr/rl).