Bukan Berasal dari Tim Resmi, Dedi Mulyadi Instruksikan Pencopotan Banner One Way Jokowi-Ma’ruf

TRANSJABAR.COM, PURWAKARTA – Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan perintah pencopotan banner one way pasangan Jokowi-Ma’ruf. Selain karena bukan berasal dari tim resmi, banner model tersebut dilarang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan.

Surat bernomor KM.439/U/Phb-76 menyebut larangan menempelkan atau menempatkan sesuatu pada kaca-kaca kendaraan bermotor. Atas dasar inilah, Ketua DPD Golkar Jawa Barat tersebut memerintahkan pencopotan banner jenis itu.

“Iya aturannya itu. Kemudian, ini merupakan instruksi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf. Saya konfirmasi kepada semua partai, tidak ada yang membuat banner ini. Jadi, ini murni dibuat pihak tertentu, untuk tujuan tertentu,” kata Dedi di kantornya. Tepatnya, di area Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Purwakarta, Jum’at (16/11/2018).

Sebagai tahap awal, Dedi memulai kegiatan pencopotan banner tersebut di Purwakarta. Kegiatan ini menurut dia akan berlanjut di daerah lain mulai pekan depan. Dia berharap jajaran tim dan relawan Jokowi-Ma’ruf tidak terprovokasi usaha pihak tertentu untuk menjatuhkan citra pasangan nomor 01 itu.

“Saya kira ini dibuat untuk merusak citra Pak Jokowi. Karena itu saya imbau kepada tim dan relawan agar tidak terprovokasi tindakan tidak bertanggung jawab ini,” katanya.

Tak kurang dari 60 mobil angkutan umum dibersihkan dari banner liar tersebut. Kebanyakan mobil tersebut berasal dari trayek 03 dan 04 yang melintas di jalur arteri jalan milik Provinsi Jawa Barat.

Kerja Sama dengan Pihak Terkait

Demi efektivitas, Dedi menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk suksesnya kegiatan ini. Para pihak tersebut terdiri dari Dinas Perhubungan, Bawaslu dan Satuan Polisi Pamong Praja.

“Pihak terkait dari institusi pemerintah kita ajak untuk bekerja sama. Kita ingin Pilpres 2019 berlangsung dengan cara-cara yang taat asas dan aturan yang berlaku,” ucapnya.

Salah seorang sopir angkutan umum, Asep Mulyana (48) mengatakan sudah seminggu lamanya banner tersebut dipasang di mobilnya. Dia sendiri mengaku tidak mengetahui pihak mana yang memasang banner tersebut.

Akibat kesibukannya mencari uang sewa, dirinya lupa membersihkan sendiri banner liar itu. Asep merasa senang karena pihak dinas perhubungan membantu membersihkannya.

“Saya gak tahu itu dari pihak mana. Mereka memberikan uang Rp70 ribu agar banner itu dipasang. Ya, lumayan saya terima saja meskipun saya tahu itu tidak boleh. Tadinya mau segera dilepas sendiri, cuma saya sibuk kejar setoran. Lokasi pemasangannya di dekat Terminal Pasar Rebo-Simpang. Beberapa lokasi ada di sekitar Sindang Kasih,”paparnya. (ctr)