Transjabar.com – Sebanyak 57 orang guru dan 20 admin SMAN 3 Purwakarta ikuti Workshop tentang Implementasi Kurikulum Merdeka pada Senin (11/7/2022).
Kepala Sekolah SMAN 3 Purwakarta Asep Sundu mengatakan, Implementasi kurikulum Merdeka sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada Ibu bapak guru, para kepala sekolah, kepala madrasah, dan kepala PKBM.

” Tujuanya untuk mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepanya. Untuk lebih memahami Implementasi Kurikulum Merdeka, ada beberapa artikel sederhana, ” ujar Asep Sundu.
Sementara Rahmat Hidayat, S.Sos, Spd, Mpd usai memberikan materi menyampaikan, bahwa workshop Implementasi Merdeka diharapkan guru bisa sedini mungkin bisa dilaksanakan ditahun ajaran baru 2022 tahun ini.
Ia katakan, di dalam kurikulum Merdeka ini, guru akan diberikan keleluasaan untuk menentukan materi yang akan diajarkan nantinya kepada siswa.
“Sehingga dalam pelaksanaanya guru memiliki keleluasan waktu, dan bisa menentukan dari sisi mana dan konten mana yang akan diajarkan ke siswa, ” jelas Rahmat.
Kurikulum Merdeka ini menurut Rahmat banyak perbedaan yang mendasar, kalau di tingkat SMA, kalau di kelas 10 mata pelajaran ( mapel) hampir sama di mapel di SMP.
“Belum ada pembagian Fisika, Biologi, Geografis, Sejarah, Ekonomi, dan masih muncul IPA dan IPS, “kata dia.
Sedangkan kata Rahmat, di Jawa Barat sendiri workshop Implementasi kurikulum Merdeka tingkat SMA sekitar 500 sekolah sudah mendapatkan sosialisasi, baik secara tatap muka dan daring.
” Yang jelas Implementasi Kurikulum Merdeka ini bertujuan meningkatkan mutu baik guru dan pelajar di tingkat lokal dan nasional,” katanya. (ctr).