AMS Pertanyakan Janji Kapolres, Status Oknum Pejabat AAR Ngimana ?

Transjabar.com – Deadline keterangan sakit yang diberikan dokter diperuntukan oknum pejabat Pemkab Karawang berinisial AAR, apakah sudah berakhir?. Ini dipertanyakan jajaran Ormas AMS Distrik Karawang, menyusul janji Kapolres Karawang, AKBP. Aldi Subartono, akan segera mengusut tuntas kekerasan yang diduga diperagakan pejabat AAR, terhadap korban 2 wartawan.            

Kapolres lewat unggahan disebuah medsos, memastikan akan mengusut tuntas dugaan penculikan dan penganiayaan yang dialami 2 orang wartawan, oleh oknum pejabat berinisial AAR di lingkungan Pemkab Karawang.       

” Kami telah menerima laporan dari korban langsung, saya meminta Kasat Reskrim untuk membentuk Tim Khusus dan melakukan langkah langkah sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Kapolres Karawang, AKBP, Aldi Subartono.         

Bukan saja lewat unggahannya dimedsos, saat aksi demo wartawan di Gedung DPRD dan Pemkab Karawang, Kapolres Aldi berjanji akan usut tuntas siapapun pelakunya, pihaknya akan terus mendalami kasus dugaan penculikan dan penganiyaan yang dialami 2 orang wartawan tersebut. Sehingga siapapun yang terbukti bersalah akan diproses.

” Siapapun yang terlibat, akan kami tindak,” tegasnya.           

H. Didin, kemarin, di Sekretariat Distrik AMS, mempertanyakan batas waktu keterangan sakit yang diberikan dokter kepada oknum pejabat berinisial AAR, mengingat kata dia, waktu sudah lewat tanggal 28 September 2022.

” Kok Kapolres belum menetapkan status pejabat AAR diproses hukum Dik, soalnya informasi keterangan sakit dari dokter sudah habis waktunya, status penyidikan belum kabar berita,” katanya        

Pertanyaan sekitar janji Kapolres juga banyak dipertanyakan lapisan rakyat Karawang menyusul belum adanya kejelasan status pejabat AAR tersebut.

” Kasus pejabat AAR jangan sampai lenyap ditelan alam,” cerusnya.       

Dugaan aksi kekerasan yang diperagakan pejabat AAR tersebut terhadap wartawan bukan kali pertama Pak Kapolres. ” Tetapi pada tahun 2018 pernah dia peragakan  namun ke 3 wartawan yang dimasukan ke ruang kerja saat itu  tidak sampai dipukulin, walaupun hanya di intimidasi,” pungkasnya. ( Jay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.