transjabar_ MAJALENGKA – Putus sudah harapan tim Canoe Slalom Indonesia untuk menang medali di Asian Games XVIII tahun 2018 yang bertempat di Sungai Cipelang Bendungan Rentang Jatitujuh Majalengka.
Karena tempat latihan yang diharapkan bisa maksimal ternyata jauh dari harapan. Selasa ( 2/8 /2018).
Itu disebabkan Venoes yang digunakan latihan saat ini tidak memadai karena air yang di butuhkan untuk latihan adalah air dengan aliran deras.
Sedangkan kondisi air hingga tujuh hari kedepan air tidak bisa dialirkan, sebab air akan di gunakan untuk irigasi di sepanjang wilayah yang di lalu oleh sungai Sindupraja.
Seharusnya debit air untuk Canoe Slalom enam belas kubik permenit sedangkan saat ini tidak bisa mengalir dan akan menjadi hambatan dalam masa latihan ini.
Padahal tim Canoe sendiri sudah melakukan koordinasi dan pertemuan hingga tiga kali namun hasilnya nihil.
Pelatih Kepala Canoe Slalom Uyun Muhammad Gunawan SPd menyayangkan kondisi yang terjadi pada saat ini.
Kondisi air yang plet seperti ini jelas sangat tidak baik untuk para atlet, dan akan menurunkan moril dan mental atlet dalam penguasaan atau dalam mengendalikan arus dengan kecepatan air enam belas kubik permenit.
“Kita sudah melakukan latihan disini kurang lebih satu minggu,” ujarnya.
Sementara waktu yang ada, kata Uyun, tinggal delapan belas hari lagi di potong tujuh hari kedepan. Dengan waktu sebelas hari latihan dengan arus air yang maksimal itupun kalau tidak ada kendala lain.
“Kita hanya berharap serta do’a dan dukungan dari semua warga masyarakat Indonesia. Khususnya masyarakat Majalengka, tim Canoe Slalom bisa meraih mendali di Asian Games XVIII tahun 2018 ini, “katanya penuh harap.(Aan Ansori).