TRANSJABAR.COM, CIREBON- Preaiden ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono dihadapan seluruh pengurus DPP Partai Demokrat, kader dan caleg dari partai yang dipimpinnya menyampaikan jika dirinya menginginkan partainnya berjaya kembali. Satu caranya, katanya utamakan dan perjuangkan keinginan rakyat, namun tidak mengumbar janji.
“Ingat! Jangan banyak memberi janji.kepada rakyat, nanti tidak bisa dilaksanakan,” katanya tegas dihadapan kader dan caleg Partai Demokrat yang hadir di Rumah Aspirasi Herman Khaeron.
Menurutnya, tidak ada hal lain bagi seorang caleg yang harus dilakukan untuk keberhasilan dalam mencapai tujuan yakni dengan mendengarkan keinginan rakyat. Juga menyampaikan hal yang sudah dilakukan pemerintah saat dipimpinnya, yakni 2004 sampai 2014 lalu.
“Tidak ada salahnya kita sampaikan, jika kita sudah melakukan hal yang dapat diterima oleh masyarakat. Juga saat ini, kita harus mendengar dan mengikuti keinginan rakyat,” tandasnya.
Jadi, lanjutnya hal penting yaitu mendengarkan harapan mereka (rakyat), juga mendengarkan apa keinginan rakyat terhadap Partai Demokrat yang dipimpinnya itu.
“Kita ingin, partai kita kalau mengemban amanah, apakah di DPR RI, DPRD Provinai, Kota dan Kabipaten, dan di pemerintahan di kabinet, jadi gubernur, bupati dan walikota yang dilakukan adalah sesuai harapan rakyat. Seperti dulu 10 tahun apa yang dilakukan sesuai harapan rakyat,” ungkapnya.
Diceritakannya, ketika dirinya bertemu dengan rakyat di Tawangmangu, Kabipaten Karanganyar, melewati Surakarta bertemu lagi, juga di Klaten, kemudian Yogyakarta, Wates, Purworejo, lalu Wonosobo dan Banjarnegara.
“Dari sana lantas ke Banyumas dan Tegal serta Brebes kita selalu bertemu dan mendengarkan suara dan keinginan rakyat. Alhamdulillah, hari ini kita di Cirebon dan nanti ke Kuningan dan bertemu rakyat Cirebon ini,” sebutnya.
Apa itinya? Tanya dia, yang kemudian ditegaskan jika yang dilakukan dirinya juga Partai Demokrat tidak lain mendengarkan suara rakyat dan harapan rakyat. Dirinya meminta kepada kadernya, sampaikan kebenaran.
“Katakan baik, kalau sudah baik. Katakan belum baik kalau memang belum baik. Saya SBY tidak menjadi provokator, juga tidak menjadi agikator bukan itu DNA saya. Saya inginnya yang sudah baik dilanjutkan, dan yang belum baik diperbaiki,” pungkasnya. (Kenant)