transjabar_CIANJUR- Salah satu upaya pelestarian dan bentuk pengapresiasian budaya di tatar Sunda, ratusan warga dari berbagai Kabupaten/Kota padati penutupan Festival Cikundul di lokasi area parkir Makom Dalem Cikundul Desa Cijagang Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur Minggu (19/8/2018 )kemarin sore.
Dalam acara penutupan Festival Cikundul tahun 2018 tersebut ditandai dengan kegiatan Nyerat Aksara Sunda Massal (Penulisan Aksara Sunda-Red) di atas kain warna biru yang panjangnya mencapai 100 meter. Ratusan warga tersebut berasal dari beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Barat diantaranya Cianjur, Bogor, Sukabumi, Bandung, Karawang dan daerah lainnya yang tergabung di Lingga Aksara Sunda.
Menurut Faluzia Julian, selaku Komunitas penggiat aksara Sunda dari kota Tauco Cianjur, ketika di konfirmasi oleh transjabar.com seusai acara menuturkan, kegiatan tersebut dilaksanakan dari tanggal 8 Juli-19 Agustus 2018.
“Tujuannya adalah memancing minat warga masyarakat Sunda dan mengangkat kembali potensi seni dan budaya tanah Sunda, termasuk di dalamnya mengangkat Perekonomian warga di desa Cijagang Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur, yang masih memiliki keinginan untuk melestarikan budaya Sunda dan ini merupakan langkah awal kegiatan sebagai tempat mengapresiasikan pelestarian budaya Sunda,” ujarnya.
Lebih lanjut Faluzia menyebutkan, Festival Cikundul tersebut di adakan oleh gabungan penggiat aksara Sunda dan Tatar Sunda atau di sebut Lingga Aksara Sunda (Aliansi Penggiat Aksara Sunda di Tatar Sunda) dengan tujuan mengangkat kembali seni dan budaya Sunda yang telah di lupakan sejarahnya atau tergerus oleh budaya asing khususnya dalam penulisan aksara Sunda Kuno.
“Inilah bentuk dukungan dari Inisiatif Komunitas Muda penggiat aksara Sunda di tatar Sunda yang punya keinginan melestarikan budaya Sunda, mudah mudahan acara seperti ini merupakan langkah awal dari kita untuk kedepannya pelestarian budaya tanah leluhur kita yang hingga, besar harapan kami kepada warga masyarakat Sunda untuk tetap melestarikan lingkung budaya Sunda, pungkasnya. (Yusup Bachtiar).