transjabar_ MAJALENGKA- Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama yang sedang terkena musibah bencana alam gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat, Kapolres Majalengka bersama Anggota dan warga melaksanakan sholat ghoib dan pengumpulan dana peduli bencana NTB.
Acara digelar di Mesjid Agung Al Iman Kabupaten Majalengka, Jumat (10/08) pagi, seluruh Anggota Polres Majalengka bersama Warga yang beragama Islam melaksanakan sholat ghoib yang dipimpin oleh Ustad Nurul Iman,SPdi dan dilanjutkan selamatan untuk mendoakan korban bencana gempa bumi di Lombok.
“Kami mendoakan para korban bencana agar amalnya diterima Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan bersama korban bencana lain yang masih hidup diberi ketabahan, Serta berharap agar wilayah Kabupaten Majalengka dijauhkan dari balak dan bencana alam.” kata Kapolres Majalengka AKBP Noviana Tursanurohmad,SIk,MSi.
Kapolres Majalengka mengatakan bahwa kegiatan ini bentuk keprihatinan keluarga besar Polres Majalengka atas musibah yang menimpa para korban bencana alam gempa bumi yang melanda kota Lombok dan sekitarnya yang menelan puluhan korban jiwa.
Sebelum menunaikan shalat ghoib, Kapolres Majalengka juga mengkoordinasikan anggota Polres Majalengka untuk pengumpulan dana saat apel pagi dengan jalan mengedarkan kotak amal kepada seluruh peserta apel.
Masih menurut AKBP Noviana Tursanurohmad,SIk,MSi penggalangan bantuan ini tidak hanya di tingkat Polres, melainkan hingga Polsek jajaran. Hasil dari penggalangan ini akan digunakan untuk membeli berbagai barang kebutuhan bagi para korban gempa. Selain penggalangan bantuan yang sifatnya internal, Polres Majalengka dan Polsek Jajaran juga menggelar shalat ghoib berjamaah.
“Untuk hasil pengumpulan dana baik dari Polres Majalengka maupun dari Polsek jajaran akan dikumpulkan di Polres Majalengka dan selanjutnya akan disalurkan kepada korban bencana gempa di Lombok,” kata AKBP Noviana.
Seperti diketahui bersama, pada hari Minggu tanggal 5 Agustus 2018 yang lalu Kabupaten Lombok Nusa Tenggara Barat kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang berakibat ribuan rumah rusak, ratusan warga luka-luka dan puluhan orang meninggal dunia. ( Aan Ansori ).