transjabar_Karawang – Dua kecamatan di Karawang, yaitu Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru, sejak satu bulan terkahir dilanda kekeringan dan krisis air bersih.Air sumur milik warga mengering.Warga kebingungan dan terpaksa mengambil air dari sisa air resapan karena tak ada air bersih.
Cucun (30) warga Desa Jatilaksana kecamatan Tegalwaru, Karawang, mengungkapkan terpaksa memanfaatkan air kotor untuk kebutuhan mandi dan cuci pakaian.Karena sudah hampir satu bulan lebih Dia dan masyarakat lainnya sudah tidak menggunakan sumber air di sumur melainkan memanfaatkan sisa air parit.
” Setiap tahun saat musim kemarau, dirinya harus mencari air diparit untuk keperluan mandi dan cuci pakaian,” kata Cucun,Sabtu (4/8/2018) kepada transjabar.com.
Meski tidak digunakan untuk minum dan memasak, tetapi sisa air parit ini mampu mengurangi pengeluaran biaya air bersih karena dibak penampungan air hujan dan sumur -sumur warga tidak ada air.
“Sudah biasa tiap tahun seperti ini, kesulitan air bersih dan harus cuci pakaian di parit yang kondisinya sudah mengering,” paparnya.
Ia menuturkan Air lumayan bersih itu didapat dari sungai yang kondisinya sudah mengering untuk mandi dan mencuci.
Sebab semua sumur dirumah sudah mengering. Dalam sehari bolak balik setiap pagi dan sore untuk mendapatkan air dari sisa parit yang mengering.
“Terpaksa mengambil air parit karena belum ada bantuan air bersih dari Pemerintah Daerah,” katanya.(Sutiyono)